Thursday, February 10, 2011

hanya ingin memberitahu (curhat sahabat)

masih ada yang tidak diketahui oleh dunia. Aku, Tuhan dan sahabatku saja yang mengetahuinya.
Sekarang tak ada lagi alasan aku tidak memberitahumu. Dan hanya disinilah aku dapat bercerita.
Dan mengapa dulu aku tidak pernah bercerita padamu??
Karena Saat itu aku hanya tidak ingin membuat satu lagi beban dalam dunia mu, sesungguhnya aku hanya menginginkan satu kesempurnaan dalam hidupmu.

Tau kah, bahwa saat itu. saat dimana mungkin kau merasa bahwa aku menghancurkan seluruh hidupmu, saat dimana mungkin kau merasa aku memutar balikan kan dunia mu.
Entah mengapa waktu, situasi dan kondisinya begitu mirip ketika kau bercerita apa yang terjadi padamu. Aku tau kamu begitu marah padaku karena sesuatu yang telah terjadi dalam duniamu.
Harus kau ketahui, apa yang terjadi padamu terjadi juga padaku. Waktunyapun hanya selang beberapa hari. namun, aku tidak pernah memberitahu atau bercerita tentang apapun yang terjadi padaku. Yang kamu ketahui mungkin hanya sebuah sakit hati pada diriku karena kamu meninggalkanku.

Tau kah kamu, bahwa aku menjadi bulan-bulanan amarah orangtuaku karena aku yang terlalu membelamu?
Tau kah kamu, aku merendahkan diriku untuk dapat membenarkan kamu di mata kedua orangtuaku?
Tau kah kamu, aku hampir dikeluarkan dari kampusku karena aku tidak mengikuti ujian akhir?
Tau kah kamu, aku dijauhi teman-temanku karena mereka menganggapku bodoh karena telah dibutakan oleh cinta?
 Ini bukan sekedar cinta. Ini tentang sebuah rasa sayang.
Karena sesunggunya saat itu aku telah kau hempaskan. Dan aku bukan siapa-siapa lagi dalam duniamu. Namun, tak ada sedikitpun kebencian untukmu. Tak ada sedikitpun aku menghujatmu. Aku selalu mengelak tentang apa yang mereka bicarakan padaku. Mereka bilang kamu jahat padaku. Dan aku selalu berkata “bukan, akulah yang jahat ”
Mereka berkata, “liat keadaan lo sekarang dan lo masih bisa bilang dia baik?”,
“YA, DIA BAIK. INI SEMUA MUTLAK KESALAHAN GUE. DAN SEMUA YANG TERJADI BUKAN SALAH DIA. GUE YANG SALAH”.
Entah mengapa urat syarafku menegang ketika mereka menyalahkan kamu. Ada perasaan marah. Aku tidak habis fikir, masih saja aku meninggikanmu. Padahal aku pun sedang terjatuh.
Apapun aku lakukan untuk dapat membenarkanmu.

Cinta, inilah yang telah membuat semuanya berantakan. Ini yang membuat semua terjadi padaku. Bukan kamu. Tapi cinta. Marahlah kalian pada cinta. Namun sayangnya mereka tidak juga mengerti. Mereka juga tidak mau tau. Mereka seolah hanya memberi dua pilihan padaku. Kamu atau aku yang salah. Dan aku selalu menjawab “AKU”.

Dan untuk memperkuat pernyataanku, untuk memperlihatkan bahwa sesungguhnya aku lah yang bersalah, aku selalu mengganti sosok lelaki dalam hidupku. semua aku jalani. Walau dengan kepura-puraan.  Dan Kedekatanku dengan banyak laki-laki dapat membuat mereka diam. Dapat membuat mereka berhenti menyalahkanmu. Dan pernyataan lagi terbentuk,
“ohh pantas saja”
Namun setelah aku yang akhirnya disalahkan, ada perasaan ingin mengutuk diriku sendiri. mengapa aku sebegitu teganya pada namaku sendiri. mengapa aku sedemikian jahatnya pada diriku sendiri. aku tidak dapat lagi merubah pernyataan itu, kecuali aku membenarkan bahwa kamu lah yang bersalah. Menurutmu, mungkin kah aku berbuat seperti itu?? tidak akan.
Dan egoisnya dunia, karena mereka tidak menerima satu  hal lain. Selain aku atau kamu.

Hanya disini aku dapat bercerita.
Bukan aku atau kamu yang salah. Cinta yang patut dipersalahkan.
Tapi, aku tau. Dunia tidak akan menerima pernyataan itu. maka dari itu aku menulis. Karena disinilah tempat yang tidak akan ada yang pernah menolak ceritaku. Menolak pernyataanku.
coba dunia dapat sebentar saja menggantikan posisiku saat itu. aku yakin mereka pun akan menganggap mereka egois. Karena hanya memberiku 2 pilihan. Aku atau kamu. Padahal ditengah-tengah kita berdua ada satu hal yang sepertinya terlalu jahat untuk aku dan kamu jika dia tidak dilibatkan. Cinta. Dialah hal yang dengan lenggang dapat bebas dari semua dakwaan.
Adil kah ini????