Tuesday, January 26, 2010

manusia bermimpi karena ia percaya


aku, seorang perempuan yang biasanya selalu percaya dengan dirinya sendiri. selalu yakin bahwa aku lah yang jadi pemenangnya, selalu optimis dunia itu ada di genggamanya. selalu percaya bahwa segala sesuatu itu dapat aku pegang dan aku wujudkan. apapun itu caranya.
aku, perempuan yang sebentar lagi berumur 19, bukan lagi 17. bukan lagi 18. aku yang seharusnya sudah dewasa. namun kedewasaan kadang datang padaku namun, kadang enggan sekalipun menoleh.
aku perempuan yang memiliki sejuta mimpi, permpuan yang memiliki semangat hidup yang berlebih. aku perempuan yang tak pernah ingin jatuh, dan ketika aku terjatuh, ak enggan menceritakan itu pada siapapun. karena aku ingin terlihat kuat. ak tak ingin terihat sebagai perempuan lemah.

aku tak pernah lagi ingin menangis. ingin sekali ak membawa luka itu mengalir dalam senyum. dan orang akan melihat bahwa ak adalah perempuan yang selalu bahagia.

sekarang, aku merasakan bahwa ak pesimis, bahwa ak tidak mampu, bahwa ak tidak sanggup. aku sangat-sangat ketakutan.
untuk membayangkan berhadapan denganyapun aku ragu, aku takut. apalagi jika itu benar terjadi. entah jadi apa aku nanti.
seperti ada ketakutan tersendiri jika ia melihatku seperti ini. ak benar2 merasa sangat-sangat biasa. aku tak tau harus aku apakan diriku agar aku terlihat sempurna. sedangkan smua yang ada didiriku itu smuanya biasa.

namun, satu kalimat yang dapat mengembalikan lagi kepercayaan diriku "manusia bermimpi karena ia percaya". sedangkan aku hidup dalam kehidupan yang penuh dg khayalan, penuh dg mimpi. jadi aku memberi kesimpulan pada diriku sendiri. aku adalah perempuan yang seharusnya sangat-sangat percaya diri. karena aku mampu bnyak bermimpi.

aku tak pernah berfikir aku akan mengalami situasi dimana kepercayaan diriku hilang. dulu memang aku pernah. namun, masih ada titik terang bahwa ak dapat mengambilnya. tidak dg sekarang. aku takutt untuk memikirkan hal-hal yang manis. oleh karena itu aku kumpulkan smua orang. bukan, bukan karena ak maruk ataupun keganjenan. aku hanya tak ingin merasakan jatuh. walaupun sakit seengaknya tidak kurasa begitu sakit.

aku parcaya namun aku takut..