Sunday, November 8, 2009

dan pada kenyataanya..

ku coba melawan kehendak sang hati, namun apa yang mampu kuperbuat jika sesungguhnya aku tak mampu. aku tak mampu mengemban semuanya. aku membutuhkanya.
bodohkah aku jika menginginkanya kembali?? jahatkah aku menginginkan dia yang telah berdua dan apa patut untuku menginginkanya lagi??
dimana aku taruh perasaan hati yang telah menaruh harap padanya? akankah dengan seenaknya aku membuat semuanya terhempas dan membuatnya kembali padaku?
aku tak sanggup membayangnkan apalagi jika aku harus melihat ia bersamanya. aku seolah memainkan hatiku sendiri. bermain dan mengajak ia menjadi pemainya kembali.
oh Tuhan.. tidakkah Kau buang saja rasa ini. dan kirimkan aku satu malaikat untuk ku jadikan kekasih hati pengganti dirinya.
apa jadinya nanti kalo tetap seperti ini? cantik sekali aku bermain. namun aku terlanjur mencintainya. tak semudah membalikan telapak tangan ternyata untuku melupakan semuanya. memang semuanya membutuhkan waktu, namun aku tak sanggup melawan waktu yang berjalan.
tidak, tidak ada sesal bagiku kemarin telah melakukan itu dan membuat ia benci padaku. karena dengan itu aku menyadari begitu berarti dirinya. aku menyadari hidupku berubah tanpa kehadiranya.
dan jujur, aku suka mendengar suaranya lagi. aku suka mendapat perhatianya lagi. aku suka seolah semuanya kembali. walaupun dengan keadaan dia yang tak lagi sendiri.