"Berat bebanku, meninggalkanmu. separuh nafas jiwaku sirna. bukan salahmu, apa dayaku. mungkin benar cinta sejati tak berpihak pada kita."
tidak sengaja aku mendengar lyric lagu seperti ini. ahh, air mataku menetes lagi. lagi-lagi aku tidak kuasa menahan emosiku yang tiba-tiba meluap. aku merindukanya.
rasa gengsi yang begitu besar membuatku berfikir seribu kali untuk hanya menelfonya. akhirnya aku mengabaikan gengsiku. aku tidak peduli. ak yakin dengan keputusanku untuk menelfonya. sebelum aku mengirimnya satu pesan singkat "gue boleh telfon?" dan dia membalas "boleh"
aku menarik nafas panjang ketika aku menekan tombol "call" di ponselku. dia agak lama mengangakat dan itu membuatku bergetar ketika mendengar nada sambungnya.
"tut..tut..tut.., haloo", itu kata pertama yang aku dengar darinya.
"hallo, assalamualaikum" aku memberikan salam yang memang sudah biasanya aku seperti itu.
"wa'alaikumsalam" dia membalas dengan suara yang kecil.
kita terdiam untuk beberapa detik. dan dia bertanya "kenapa?kangen ya?"
"ga." aku menjawab dengan tegas (dengan tetap meninggikan gengsi). namun jujur aku senang mendengar dia merindukanku juga. aku senang mendengarnya berkata bahwa dia menyayangiku, sangat-sangat menyayangiku. aku tidak perduli itu adalah suatu perasaan yang bnar-benar dia rasakan atau hanya sekedar gombal seorang pria terhadap wanita. aku tidak peduli. yang jelas aku senang. dan aku tersenyum mendengarnya. terserah kalian mau menganggap aku bodoh pun, terserah. aku tidak perduli.
ahhhh, aku bingung mau berkata apa lagi. tiba-tiba aku menjadi seorang yang tidak lagi bawel. aku juga tidak mengerti mengapa. mungkin perasaan kecewa, marah, kesal, senang, rindu, sayang. semuanya bercampur jadi satu dan terjadilah yang seperti ini. kebingungan untuk hanya sekedar bertegur sapa. aku tidak tau siapa yang mengawali pembicaraan. aku juga tidak akan membahas apa yang aku dan dia bicarakan.
aku hanya ingin menceritakan perasaanku ketika aku merindukanya. aku merindukan suaranya, aku merindukan tawanya.
aku tidak bisa memberitahunya secara lisan. namun jika dia bisa melihat jauh kedlam fikiranku. ia pasti akan mengetahui bahwa aku sangat merindukanya.
mungkin lyric lagu itu serupa dengan apa yang dirasakanya sekarang. dan aku berusaha mengerti. aku pun mungkin akan melakukan hal yang serupa jika aku ada dalam posisinya.
ya, mungkin benar cinta sejati tak berpihak pada kita.
mau gimana lagi. :)
No comments:
Post a Comment